BREAKING NEWS

Thursday, June 16, 2011

Jenis-jenis al-Mahdi

Berdasarkan uraian dan keterangan ulama terdahulu, ada beberapa jenis al-Mahdi. Jika digabungkan semua pendapat dan argumen para ulama sejak zaman ke zaman, maka didapatlah beberapa jenis Mahdi. Berikut ini adalah beberapa jenis Mahdi dan uraiannya secara serba ringkas.

1. Mahdi dalam hal kebaikan, yaitu Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Maka tidaklah salah jika kita menempatkan seseorang sebagai Imam Mahdi karena Khalifah Umar bin Abdul Aziz sendiri digelar orang sebagai Imam Mahdi, selagi yang dimaksudkan itu bukan Imam Mahdi yang sebenarnya. Tidak bisa kita menghukum sesat kepada seseorang yang mengklaim orang lain sebagai Imam Mahdi, selagi yang didakwa itu bukan berarti Imam Mahdi sebenarnya. Jika gelar Mahdi itu salah jika diberikan kepada seseorang, tentulah para tabiin menjadi orang pertama yang menentangnya dengan sekeras-kerasmya. Mereka jugalah yang pertama yang akan menghukum si pendakwa itu sebagai sesat, syirik dan membahayakan akidah.

2. Mahdi dalam hal peperangan yaitu orang yang selalu bergelimang dalam perang fi sabilillah. Dalam kasus ini, Mahdi yang dimaksudkan adalah sekelompok orang, yaitu orang ¬ orang yang istiqamah dalam urusan perjuangan mereka itu, demi vertikal dan meninggikan kalimat Allah di atas muka bumi ini.

3. Mahdi dalam hal agama yaitu Isa bin Maryam AS. Beliau adalah orang yang sempurna Mahdinya yaitu tidak pernah melakukan dosa dan maksiat, yang bersifat dengan maksum, karena beliau adalah seorang nabi dan rasul, bahkan rasul yang Ulul 'Azmi. Maka karena itulah ia dianggap sebagai Imam Mahdi yang sempurna agamanya. Pemerintahannya atas seluruh dunia setelah kemangkatan Imam Mahdi adalah suatu yang pasti karena sudah disebutkan oleh Rasulullah SAW sendiri.

4. Mahdi dalam hal pemerintahan yaitu Khulafa ur-Rasyidin yang berempat. Mereka dikatakan khalifah 'yang mendapat petunjuk' dalam pemerintahan mereka. Dan penggunaan istilah 'yang mendapat petunjuk' itu berarti bahwa mereka juga adalah al-Mahdi untuk umat ini, dan jumlah al-Mahdi ini adalah empat orang seperti yang lazim diketahui umum.

5. Imam al-Mahdi yang Muntazar, hanya seorang saja yaitu Muhammad bin Abdullah, Ahlulbait AS. Inilah al-Mahdi yang sebenarnya, yang telah menimbulkan terlalu banyak kontroversi, suatu jabatan yang cukup diminati oleh sekian banyak orang, yang dibuktikan dengan terlalu banyaknya dakwaan sebagai Imam Mahdi. Namun satu hal yang pasti adalah, al-Mahdi yang sebenarnya tetaplah Imam Mahdi, sedangkan yang palsu tetap akan lenyap. Ini sesuai dengan firman Allah SWT, "Bila datang yang hak, yang batil pasti akan sirna ..."

6. Mahdi palsu yang selalu muncul di sana-sini dari waktu ke waktu. Inilah al-Mahdi palsu, yaitu golongan yang mencoba mengambil kesempatan pada kebodohan dan kelemahan umat Islam untuk tujuan pribadi. Namun yang batil tetaplah batil, akhirnya pasti akan lenyap ditelan zaman, lenyap bersama-sama dengan lenyapnya si pendakwa dirinya Imam Mahdi itu.

7. Mahdi di kalangan para aulia Alah. Mereka ini adalah wali-wali besar pada zaman mereka dan menjadi pemerintah untuk sekalian wali pada zaman masing-masing. Mereka ini adalah para Wali Qutub dan Wali Ghaus, yang memiliki peranan yang cukup besar dalam Wilayah Auliya. Peranan mereka tidak begitu terdeteksi oleh publik, tetapi cukup dirasakan oleh kalangan wali-wali dan para solihin.

8. Mahdi yang diambil berkat yaitu orang yang menggunakan gelar al-Mahdi pada hujung namanya, bukan sebagai tokoh yang khusus. Oleh karena Mahdi itu bermaksud orang yang mendapat petunjuk, maka beberapa orang pemerintah juga menggunakan gelar al-Mahdi, dengan tujuan mengambil berkat dari pribadi sebenarnya yang digelar al-Mahdi itu. Orang Melayu menamakan anak mereka dengan Mahadi, sebagai mengambil berkat tersebut.

Share this:

Post a Comment

 
Designed By Samudera AlKautsar & Distributd By Majelis AlKautsar Indonesia
Designed By Samudera AlKautsar & Distributd By Majelis AlKautsar Indonesia