Dalam memberikan perintah (taujih) tentang tugas dakwah, Imam Syahid Hasan Al-Banna memberikan perumpamaan dengan perkataannya, "Di setiap kota terdapat pusat pembangkit tenaga listrik. Pejabat menginstal instalasinya di seluruh penjuru kota, memasang tiang dan kabel, setelah itu aliran listrik masuk ke pabrik-pabrik, rumah-rumah, dan tempat-tempat lain. Jika aliran listrik tersebut kita matikan dari pusat pembangkitnya, niscaya seluruh penjuru kota akan gelap gulita. Padahal saat itu listrik ada dan tersimpan di pusat pembangkit listrik, hanya saja tenaga listrik yang ada itu tidak dimanfaatkan. "
Demikianlah, Allah. telah menurunkan Al Qur'an Al-Karim ke kita, dan dialah sebesar-besar energi dalam kehidupan ini. Allah. berfirman, Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. "( Al-Maidah: 15-16)
Begitu pula dengan Al-Qur'an Al-Karim, ia adalah pusat pembangkit "tenaga" untuk kaum muslimin, tetapi sumber kekuatan itu kini dicampakkan oleh kaum muslimin sendiri, sehingga hati mereka menjadi gelap dan tatanan kehidupan pun menjadi rusak.
Tugas kita sebagai da'i adalah seperti tugas para pegawai listrik, mengalirkan kekuatan ini dan sumbernya ke setiap hati orang-orang muslim agar senantiasa bersinar dan menerangi sekelilingnya. Allah. berfirman, "Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan kondisi orang yang berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? " (Al-An'am: 122)
Tatkala Anda ingin memikat hati mad'u, Anda harus ingat bahwa Anda adalah seorang da'i, bukan seorang ulama atau fuqaha. Tatkala Anda berdakwah, Anda harus ingat bahwa Anda sedang memberikan hadiah kepada orang lain, maka Anda harus mempertimbangkan hadiah apa yang sekiranya patut diberikan dan bagaimana cara memberikannya.
Demikianlah, Allah. telah menurunkan Al Qur'an Al-Karim ke kita, dan dialah sebesar-besar energi dalam kehidupan ini. Allah. berfirman, Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. "( Al-Maidah: 15-16)
Begitu pula dengan Al-Qur'an Al-Karim, ia adalah pusat pembangkit "tenaga" untuk kaum muslimin, tetapi sumber kekuatan itu kini dicampakkan oleh kaum muslimin sendiri, sehingga hati mereka menjadi gelap dan tatanan kehidupan pun menjadi rusak.
Tugas kita sebagai da'i adalah seperti tugas para pegawai listrik, mengalirkan kekuatan ini dan sumbernya ke setiap hati orang-orang muslim agar senantiasa bersinar dan menerangi sekelilingnya. Allah. berfirman, "Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan kondisi orang yang berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? " (Al-An'am: 122)
Tatkala Anda ingin memikat hati mad'u, Anda harus ingat bahwa Anda adalah seorang da'i, bukan seorang ulama atau fuqaha. Tatkala Anda berdakwah, Anda harus ingat bahwa Anda sedang memberikan hadiah kepada orang lain, maka Anda harus mempertimbangkan hadiah apa yang sekiranya patut diberikan dan bagaimana cara memberikannya.
Post a Comment